Cari Blog Ini

Senin, 12 November 2018

Contoh Penerapan Teknologi Informasi Di Berbagai Bidang

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi Di Bidang E-Commerce Oleh Traveloka


Traveloka merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penjualan tiket pesawat yang berbasis online di Indonesia. Bentuk badan usaha dari Traveloka adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT Trinusa Travelindo. Jika kita lihat dari sisi jenis bisnisnya Traveloka termasuk ke dalam E-commerce. Traveloka memanfaatkan teknologi Website dan mobile sebagai media untuk menjalankan bisinisnya. Pelanggan menjadi sangat mudah mendapatkan tiket pesawat hanya dengan duduk manis di rumah, menyalakan hp lalu membuka aplikasi Traveloka untuk melakukan pemesanan tiket pesawat. Apalagi di zaman sekarang dimana jaringan internet di Indonesia sudah sangat mudah dijangkau dari wiliyah manapun tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Dengan kebiasaan orang sekarang yang lebih suka hal – hal instan dan cepat tentunya sangat menguntungkan perusahan seperti Traveloka. Dengan menjalin kerjasama pada berbagai maskapai penerbangan dan menggunakan teknologi website, Traveloka telah menjadi suatu pilihan menjanjikan dalam dunia jasa penjualan tiket.
  
Perusahaan – perusahaan di bidang E-commerce sebenarnya memang sudah sangat banyak sekarang di Indonesia namun yang telah berhasil berkembang pesat hanya sebagian yang notabene sudah beroperasi lama. Pada Tahun 2012 dulu saat awal – awal berdirinya Traveloka, hanya mempekerjakan sekitar 10 orang karyawan. Namun sekarang setelah sukses membesarkan perusahaannya Traveloka telah mempekerjakan sekitar 1000 karyawan baik itu di Indonesia maupun yang tersebar di cabang – cabang perusahaan berbagai negara di Asia tenggara.
      
Dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis website dan mobile tentunya Traveloka telah mempekerjakan orang – orang yang ahli di bidang IT. Karena Untuk jenis seperti ini sangat diperlukan system keamanan yang bagus agar tidak terjadi kejahatan yang merugikan perusahaan. Dilihat dari informasi pada halaman website Traveloka, kita mengetahui bahwa Traveloka sangat mengutamakan keamanan dalam transaksi dengan pelanggan. Dituliskan bahwa, untuk jaringan Traveloka menggunakan jaringan terprivasi HTTPS yang telah dienkripsi juga. Enkripsi semacam password yang diterjemahkan ke dalam bentuk kode – kode khusus yang hanya di ketahui oleh pembuatnya, bahkan ada pula yang pembuatnya sendiri tidak tahu jika di enkripsi secara otomatis. Traveloka pun menerapkan metode enkrips otomatis ini untuk transaksi kartu kredit pelanggan yang setiap transaksinya disnkripsi secara berbeda – beda yang kerumitannya hingga 256 bit. Ini termasuk sistem keamaanan yang cukup tinggi. Untuk penjagaan secara rutin, Traveolka menerapkan sebuah metode pada database managetment systemnya yang disebut Fraud management system. Dengan metode ini setiap transaksi yang dilakukan itu dimonitor dan ditinjau kembali untuk pengecekan apakah terjadi sesuatu yang janggal. Setiap transaksi yang tidak sesuai prosedurnya atau oleh pihak yang tak bertanggung jawab akan dengan mudah ketahuan. Sehingga kerugian baik itu dari sisi pelanggan maupun perusahaan dapat dicegah.

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi Di Bidang Transportasi Oleh Grab

Hasil gambar untuk logo grab

Seiring dengan perkembangan zaman yang segala sesuatunya berbasiskan teknologi. Aplikasi ini sangat membantu kegiatan masyarakat menjadi lebih efisien dan praktis. Karena saya pernah menemukan suatu kasus yang dialami oleh teman saya sendiri, ketika dia sangat membutuhkan taksi untuk mengantar salah satu keluarganya ke rumah sakit maka dia mencari transportasi, akan tetapi setelah lama dia menunggu taksi atau transportasi lain tak kunjung datang. Oleh karena itu aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat karena dengan adanya kasus seperti yang telah diceritakan, masalah dapat terselesaikan atau kita dapat dengan mudah mengakses seperti taxi atau transportasi berbasis online lain.

Kelebihan aplikasi ini dibanding dengan sistem aplikasi lain yang cara kerjanya serupa yaitu bahwa sistem aplikasi ini lebih baik dalam pengelolaan pemilihan driver, karena sistem aplikasi ini memilih driver dengan jarak yang paling dekat dengan kita yang memesan dan kita pun dapat melihat driver tersebut di dalam sebuah gps. Selain itu kita pun dapat memberikan rating untuk para driver, awal mula para driver diberikan rating 5.00 oleh perusahaan, dan ketika dia mendapatkan pelanggan , para pelanggan dapat memberikan rating yg maksimal 5.00. dan jika rating driver tersebut sudah dibawah 3.00 maka perusahaan akan memanggil driver tersebut dan mewawancarainya mengapa ratingnya dapat serendah itu, dan driver tersebut pun harus mengulang safety riding kembali untuk dapat bekerja kembali.

Tujuan dari aplikasi ini adalah menyediakan pelayanan online yang bertujuan memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap penumpang dengan menyediakan sistem pelayanan terbaru, yang akan menimbulkan keefektifitas dan keefisiensian pengguna untuk mempermudah segala kebutuhan dan mempertahankan rutinitas pengguna akan waktu yang dibutuhkan.

Pada aplikasi ini terdapat fitur-fitur akan kegunaannya dari fitur itu sendiri kepada pengguna aplikasi seperti:

1. Grabbike

Pada fitur Grabbike disini pengguna akan menikmati pelayanan berupa ojek dengan kelebihan:

a. Pengguna akan lebih cepat menuju tujuan yang diminati karena dengan menggunakan kendaraan roda dua, akan memudahkan menerjang kemacetan yang terjadi dan lebih cepat untuk melintasi kondisi perjalanan yang tak diinginkan.
b. Lebih aman karena profile biker atau ojek telah terdaftar lebih dahulu dalam database perusahaan dan menggunakan atribut lengkap serta memiliki catatan perjalanan yang tak diragukan.
c. Masalah pembayaran lebih pasti, penumpang tidak perlu memakan waktu lagi untuk tawar menawar karena biaya perjalanan yang telah ditentukan.

2. Grabcar

Pada fitur Grabbike disini pengguna akan menikmati pelayanan berupa taksi dengan kelebihan:

a. Efisien dalam pencarian transportasi pada lokasi tertentu karena tersedia layanan yang dapat membantu penumpang menemukan pengemudi taksi terdekat pada aplikasi.

b. Memiliki keamanan yang terjamin karena perusahaan memiliki jaringan armada taksi terluas yang menawarkan pengalaman berkendara yang paling efisien dan aman untuk pengguna.

c. Tarif juga memiliki kepastian yang sesuai dengan argo yang berjalan tanpa menggunakan argo tembak.
d. Keamanan pada driver taksi juga terjamin karena seluruh driver yang terkait telah dipastikan terdaftar dan berlisensi juga berpengalaman untuk memastikan layanan berkendara yang aman dan nyaman.
e. Pada fitur grabcar pengguna akan menikmati layanan berupa kenyamanan transportasi baru yang berupa mobil pribadi yang telah terorganisir. 
f. Memiliki tarif pasti juga solusi bertransportasi baru yang akan memberikan kenyamanan, keamanan, juga stylish dalam perjalanan dengan tarif pasti dan tanpa memungut biaya pemesanan.
g. Terlindungi oleh asuransi yang disediakan yaitu asuransi kecelakaan bagi maks. 6 penumpang dalam 1 kendaraan.

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi Di Bidang Keamanan Oleh HaloPOLISI

Hasil gambar untuk logo halopolisi

Pada era berbasis teknologi, polisi tak ingin ketinggalan zaman atau gagal teknologi alias Gaptek. Di bawah pimpinan Komisaris Besar Herry Heryawan, Polresta Depok menciptakan aplikasi berbasis Android dan IOS yang bernama Halo Polisi. Aplikasi ini untuk mempercepat pelayanan kepolisian terhadap masyarakat Depok. Tercetusnya ide pembuatan aplikasi ini, saat ia dilantik sebagai Kapolresta Depok. Herry melihat angka kejahatan jalan atau biasa disebut street crime terbilang tinggi. Terutama, kasus perampasan motor atau dikenal dengan Begal.

Berangkat dari itu, ia mencoba melakukan terobosan baru dengan meluncurkan aplikasi Halo Polisi. Aplikasi ini sekaligus menjalankan kebijakan PROMOTER yang digalang Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

"Aplikasi Halo Polisi jawaban atas permasalahan yang timbul di masyarakat seperti masalah tawuran, kecelakaan, kemacetan dan sebagainya. Apalagi sekarang eranya teknologi digital," ucap Herry, Depok, Minggu 19 Februari 2017.

Herry mengatakan, aplikasi Halo Polisi dilengkapi beragam fitur seperti fitur komunitas dan laporan masyarakat yang tersinkronisasi jaringan social Facebook, dan Twitter. Cara kerja aplikasi ini hampir mirip dengan media social lainnya.

“Anda bisa buat grup di sana, sehingga apabila pengguna mengalami masalah, tinggal melapor melalui aplikasi tersebut," jelas Herry.

Selain itu, dalam aplikasi Halo Polisi berisi Panic Button. Pengguna yang menjadi korban kejahatan cukup memencet tombol merah, dan langsung terlacak keberadaannya. "Mudah bukan," imbuh Herry.

Setelah, pengguna yang memencet tombol Panic button, lampu rotator di RDCC (Resta Depok Command Center) akan berbunyi. Terlihat nama beserta nomor pelapor di layar komputer. Pengguna selajutnya akan dihubungi operator dan berkoordinasi dengan anggota polisi terdekat guna segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Kami ada tim insidentil yang siap 24 jam, karena sebelum meluncurkan aplikasi ini kami lebih dulu menyiapkan sarana dan prasarananya,” ucap Herry.

Dia mengklaim, begitu ada laporan dari masyarakat diterima, paling lama sampai 17 menit anggotanya akan sampai ke TKP. Namun durasi itu masih terbilang lama. "Cita-cita saya 6 sampai 9 menit sudah sampai TKP," ujar Herry.

Polresta Depok menjadi pionir penerapan “Panic Button” di Polda Metro Jaya. Meski aplikasi ini hanya untuk Kejadian di Depok. Namun, kalaupun ada kejadiannya berada di luar Kota Depok, pihaknya akan menghubungi kantor polisi terdekat. Hal ini lantaran aplikasi tersebut terhubung dengan kantor polisi di seluruh Indonesia.

“Kami koordinasi DIV TI Mabes polri, dan kita ambil koordinat seluruh kantor polisi di seluruh Indonesia,” terang Herry.

Secara resmi, aplikasi Halo Polisi akan dilaunching Maret 2017. Saat ini, ia masih gencar menyosialisasikannya. Masyarakat diharapkan mengunduh aplikasi Halo Polisi untuk mendapatkan pelayanan darurat kepolisian.

“Aplikasi ini baru 1,5 bulan berjalan. Hingga kini ada 7.200 orang yang telah mengunduh. Mudah-mudahan, kami grand launching bulan depan,” Herry mengakhiri.

Sementara itu, Wali Kota Depok Idris Abdul Somad mengapresiasi hadirnya aplikasi Halo Polisi. Bahkan ia akan mengerahkan pengawainya untuk membantu sosilalisasi aplikasi ini ke masyarakat. “Kami sangat membutuhkan aplikasi ini,” ucap Idris.

Dia berjanji akan membangun sejumlah fasilitas guna mendukung aplikasi Halo Polisi tersebut. Salah satunya dengan menambah CCTV di sejumlah ruas jalan yang dianggap rawan kejahatan.

“Kami sadar, beberapa ruas jalan masih kurang CCTV, seperti Ir. Juanda, dan Jalan Raya Bogor. Meski itu jalan pusat kami akan koordinasi dengan PUPR,” ujar Idris.

Sumber:
http://rahmatsyalim-tugas.blogspot.com/2017/10/pemanfaatan-teknologi-informasi-pada.html
http://fachrishofiyyuddin.blogspot.com/2017/09/penerapan-sistem-dan-teknologi-grab.html
https://www.liputan6.com/news/read/2862660/kecanggihan-aplikasi-halo-polisi-kreasi-polres-depok

Sumber Gambar:
http://rahmatsyalim-tugas.blogspot.com/2017/10/pemanfaatan-teknologi-informasi-pada.html
https://www.carnivalworld.sg/claw-machine-rental-singapore/grab-logo-2/
https://jabar.pojoksatu.id/depok/2017/02/01/program-halo-polisi-disosialisasikan-di-sukamaju-depok/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar